Kamis, 28 Desember 2017

DI BALIK LAYAR PEMBENTUKAN HAKLI KOTA BATAM

Pembentukan HAKLI Kota Batam
(Dibalik layar)

Berikut ini dalah kumpulan foto rapat – rapat persiapan pelaksanaan Seminar nasional dan Pelantikan pengurus HAKLI Kota Batam tahun 2017. Postingan ini hanya bertujuan untuk mengenang kembali perjalanan dan kerja sama yang telah terjalin selama kurun waktu persiapan pelaksanaan event tersebut. Bahwa walaupun kita berasal dari berbagai macam instansi dan bahkan ada yang belum salinng mengenal sama sekali, namun kita dipertemukan dan dipersatukan oleh satu profesi “Kesehatan Lingkungan”.
Semoga dalam wadah organisasi profesi ini adalah terjalin selalu kerjasama, tanggung jawab, kekompakan, kerja nyata yang menberikan kontribusi dalam memajukan kesehatan lingkungan di Kota Batam.  Seperti keberhasilan pertama mempertemukan tenaga-tanaga kesling dari berbagai instansi, ingatlah bahwa kita pernah bisa dan akan selalu bisa, because “Together We Can”.

Rangkaian kegiatan persiapan Acara Seminar Nasional :

I.      Rapat ke-1 : Pertemuan pertama kesling Batam dengan pak Asep Zaenal Mustofa, SKM,M.Epid
Jumlah peserta 15 orang, hasil akan diadakan seminar, sekaligus pelantikan pengurus, karena itu, sebelum seminar diadakan harus terbentuk pengurus baru. Tempat : Bapelkes Batam.

II.            Rapat ke-2 : Diadakan satu hari setelah rapat ke-1, dihadiri 6 orang dengan hasil terpilihnya nama-nama pengurus dan nama-nama panitia seminar nasional dengan tema : Peningkatan Tenaga Kesehatan yang Profesional di era Globalisasi. Tempat : Bapelkes Batam.
III.       Rapat ke-3 : bertepatan dengan acara puncak peringatan HKN yang ke-53 tingkat Kota Batam. Tempat : di STikes Ibnu Sina Kota Batam dengan jumlah peserta 10 orang. Hasilnya terkumpulnya sebagian dana dan pembagian tugas pada acara seminar.

IV.             Rapat ke-4 :  Tempat : di STikes Ibnu Sina Kota Batam dengan jumlah peserta 12 orang. Hasilnya  draft susunan acara seminar, draft susunan acara pelantikan pengurus. Pembelian tiket narasumber dan penginapan Bapak Kepala Badan PPSDM Kesehatan.




V.                Rapat ke-5 : Tempat bapelkes Batam, dihadiri 9 orang, hasil finalisasi pembagian tugas, penyelesaian draft brosur seminar, spanduk, backdrop. Penyelesaian daftar undangan dan surat menyurat, peminjamam kendaraan untuk narasumber dan sebagainya.
 

VI.             H-1, malam harinya, persiapan final acara seminar nasional. Masing-masing penanggung jawab tugas telah mulai menunaikan tugasnya, antara lain ;
1.      Pj transportasi, telah meminjam mobil dan menjemput narasumber.
2.      Memasang spanduk, backdrop.
3.      Membeli tanjak untuk narasumber.
4.      MC telah membuat naskah susunan acara seminar dan pelantikan.
5.      Menyiapkan seminar kit dan tanda peserta.
6.      Menyiapkan sertifikat peserta seminar.
7.      Menyiapkan pertanggungjawaban narasumber, dll.
8.      Koreksi naskah dan berita acara pelantikan pengurus.

Narasumber Bpk. Bambang Wahyudi telah tiba di Bapelkes Batam.




Finalisasi prosesi pelantikan pengurus









Hari H : Pelantikan pengurus HAKLI Kota Batam Periode 2017-2022



Profesor Arief Sumantri, memberikan wejangan setelah acara selesai.

Bersama Prof. Arief, setelah selesai memberikan wejangan.

Penutup
1.    Panitia mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu terselanggaranya acara ini dengan baik dan sukses. Masih banyak kekurangan yang didapati pada acara ini, namun semua dapat dijadikan pembelajaran untuk masa yang akan datang.
2.    Pesan dari Prof. Arief Sumantri, berkaitan dengan HAKLI, Kota batam memiliki banyak potensi yang dapat digarap oleh HAKLI Kota Batam, setelah terbentuk, maka buatlah Program Kerja. Program kerja dibuat berdasarkan mapping (pemetaan) permasalahan lingkungan yang ada, buatlah notulen dan catatan-catatan, sebagai dasar kegiatan. Notulen hasil pemetaan masalah juga bisa  diajukan kepada pengambil kebijakan untuk dibuatkan Perda. Ciptakan karya-karya bagi lingkungan Kota Batam.

Penulis : Dewi Pangastuti      




Senin, 25 Desember 2017

SEMINAR NASIONAL DAN PELANTIKAN PENGURUS HAKLI 2017 - 2022 , BALAI PELATIHAN KESEHATAN KOTA BATAM



Pelantikan pengurus HAKLI KOTA BATAM bersamaan dengan diselenggarakan SEMINAR NASIONAL Pada tahun 2017 
di BALAI PELATIHAN KESEHATAN KOTA BATAM - Kepulauan Riau.


Acara ini terselenggara atas dukungan dari berbagai macam pihak baik lintas sektor ataupun lintas organisasi : seperti BTKL & PP Kelas I Batam, Balai Pelatihan Kesehatan Kota Batam, KKP Kelas I Batam, Dinkes Kota Batam, Dinkes Provinsi Kepri, RS di wilayah Kota Batam, Puskesmas dan juga Hakli Prov Kepri, Hakli Pusat dan Dekan FK UIN Jogja, jumlah peserta yang hadir total 350 orang dan sebagai ketua terpilih Ahmadi SKM.















Minggu, 24 Desember 2017




PERAYAAN HARI JADI KOTA BATAM KE 188 DI IKUTI OLEH PARTISIPASI TENAGA KESLING YANG TERHIMPUN DI ORGANISASI PROFESI HAKLI KOTA BATAM
















Penguatan Tenaga Kesehatan Profesional di Era Globalisasi, HAKLI Provinsi Lantik Pengurus HAKLI Kota Batam tahun 2017



Penguatan Tenaga Kesehatan Profesional di Era Globalisasi, HAKLI Provinsi Lantik Pengurus HAKLI Kota Batam Tahun 2017-2022

Myplaceindonesia.id.Batam– HAKLI kota Batam melakukan seminar Nasional di aula gedung Bapelkes Marina batam minggu 26 November 2017, dengan tema penguatan tenaga kesehatan yang profesional di era globalisasi.
Dalam acara ini dihadiri oleh Kepala Badan PPSDM Usman Sumantri, Prof.Dr.H. Arif Sumantri, SKM.M.Kes, Ketua HAKLI Pusat, Ketua HAKLI Kepri, Ketua DPC HAKLI, kepala Bapelkes Kepri, Kepala Bepelkes Batam, IdIKepri, kepala Dinas kesehatan kota Batam,  panglima gagak, mahasiswa/i Poltekkes Ibnusina kota Batam.
Prof.Dr.H. Arif Sumantri,SKM.M.Kes Mengatakan  lingkungan sudah mengalami perubahan kalau dulu ekosistem itu bisa berubah atau tidak berubah karena manusia, tetapi sekarang bisa dipengaruhi oleh teknologi oleh karena itu kurikulum bukan hanya berbicara tentang sanitasi air minum tapi bagaimana atribut dari produk bisa memiliki keterampilan kepada masyarakat yang akan menghadapi era milinea.


Penyematan Tanjak

Kita melihat masyarakat banyak tidak memiliki kesiapan masuk ke milinea akibat karena kemiskinan, dan kesejahteraan oleh karena itu masyarakat perlu diwakili dirawat dengan awal tentang bagaimana untuk bisa menyadari menyadari tentang pentingnya pemahaman masalah air , melindungi air, serta bagaimana pentingnya sampah dengan mereka juga memahami bahwa sampah sumber penyakit.
Kita bukan menceritakan tentang masa lalu, tapi kita menjadikan masa lalu sebuah pertimbangan untuk yang akan datang dengan perubahan, dimana masyarakat milenia apapun tingkatnya baik kemiskinan, atau kesejahteraannya  tetapi substansinya mereka sudah melek dengan teknologi, misalnya kita sudah tidak lagi akan menanyakan alamatnya, dimana rumahnya cukup dengan menggunakan GPS atau menggunakan aplikasi bisa mengetahui lokasinya imbuhnya.
Ketua HAKLI pusat Bambang Kisworo mengatakan ” saat ini kita sudah masuk ke abad global MEA, semua di MEA sudah sepakat saling mengisi, Untuk kesehatan kita sudah membekali tenaga kesehatan lingkungan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sesuatu yang tidak mungkin tenaga kesehatan luar yang datang kesini sebagai tenaga kesehatan misala dari malasyia atau singapur , kita harus lebih baik dari negara lain, karena yang tau wilayah kita adalah kita sendiri” .


Penyematan Tanjak

Target kami ya agar menjadi lebih baik lagi, dan kami juga sudah sampaikan ke Bu Mentri kesehatan agar sanitarian kesehatan lingkungan harus kita benahi dulu dengan mengisi dari tenaga kita sendiri, dan secara organisasi kita selalu berkonsolidasi berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan, profesional, kompentensinya supaya bisa mengikuti perkembangan perubahan secara global maupun regional terangnya.
Sanitasi lingkungan ini ada yang masih bersifat dasar dan ada yang sudah berkembang maju  seperti resort wisata, resort industri dan sebagainya itu semuanya itu garapan kita, disini kita harus punya ciri khas, istilahnya moderen res dan tradisional res yaitu resiko modern dan resiko tradisional.
Kepulauan Riau ini sebagai pintu gerbang republik kita memiliki semua resiko itu, oleh karena itu mari kita dukung Kepri ini supaya teman teman mampu menghadapi tantangan itu semua dan menjadikan ini sebagai peluang bagi profesi kesehatan lingkungan.
Harapan saya agar segera di bentuk HAKLI diseluruh kabupaten dan kota dan perkuat organisasi ini sehingga kita mempunyai bargaining untuk memberikan masukan pada pemerintah, melakukan kritik yang membangun serta menyampaikan kepada dunia usaha bahwa pentingnya kesehatan lingkungan agar bisa menjaga keseimbangan lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak resiko buruk bagi kesehatan masyarakat.
Ketua HKLI Kepri sudiunega mengatakan Karimun dan lingga sudah terbentuk tapi belum kita Lantik, kita mengharapkan dengan HAKLI kita semakin peduli terhadap lingkungan, jadi kita membuat seminar tentang penguatan tenaga kesehatan yang mengundang langsung prof Dr Arif Soemantri dan kepala Badan agar kita bisa mendapatkan input bagi adek adek kita yang di tengah kesehatan agar lebih memahami sebenarnya mereka kemana arahnya setelah tamat, akan kerja dimana atau akan mengembangkan kemana, saat ini perubahan globalisasi Sangat pesat sementara profesi lain ada yang hampir sama dan kita lebih kepada sanitasi lingkungan dan kita berharap bagi adek adek yang sekolah di lingkungan yang ada di Poltekkes Ibnusina terbuka wawasannya.
Saat ini HAKLI baru terbentuk di Provinsi Kepri dan Batam oleh karena itu kita akan secepatnya untuk melantik di daerah kabupaten lainnya.
Kita menyerahkan kepada kabupaten kota karena mereka mempunyai SDM masing masing, kita sudah memberikan surat agar setiap daerah bisa di bentuk. Untuk saat ini program kita di pembinaan, kerjasama dan komunikasi terangnya.
Ketua HAKLI Batam Ahmadi, mengatakan kita di provinsi Kepri khususnya batam kita bertekad organisasi profesi  HAKLI ini menjadi sebagai wadah para anggotanya, khususnya kesehatan lingkungan sehingga lebih mudah mendapatkan akses, informasi tentang administrasi profesi kita, baik surat tanda Registrasi dan kedepannya kita akan membuat kartu anggota profesi kesehatan kota Batam juga bertekad akan menjadi wadah untuk anggota HAKLI Batam yang terdaftar  ataupun tenaga kesehatan lingkungan yang terdaftar, menjadi tempat berdiskusi, berkumpul dan Bersama sama memberikan informasi tentang isu isu terkini tentang penyakit berbasis kesehatan lingkungan yang juga memberikan solusi sehingga bisa memberikan pengabdian profesi kita untuk kota Batam khususnya.
Harapan kedepannya HAKLI bisa Eksis  dan bisa bermanfaat bagi masyarakat kota Batam khususnya dan Kepri pada umumnya.



Selayang Pandang Tentang Sejarah Kesehatan Lingkungan Di Dunia Dan Indonesia

Sejarah Kesehatan Lingkungan Didunia dan Indonesia
Pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai penduduk yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Tujuan utama dari pembangunan kesehatan yaitu peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan, perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan, peningkatan status gizi masyarakat, pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) serta pengembangan keluarga sehat sejahtera.
Sebelum mengulas tentang sejarah kesehatan lingkungan di dunia dan Indonesia. Marilah kita simak terlebih dahulu pengertian kesehatan. Lingkungan dan kesehatan  lingkungan dari berbagai sumber antara lain        
Menurut WHO kesehatan adalah Keadaan yg meliputi kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yangg bebas dari penyakit dan kecacatan. Sedangkan   Menurut UU No 36 tahun 2009  tentang kesehatan  bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.”

Pengertian lingkungan
Menurut A.L. Slamet Riyadi  Lingkungan adalah tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu

Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)  kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
Menurut WHO (World Health Organization)  kesehatan lingkungan adalah Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”
Menurut kalimat yang merupakan gabungan (sintesa dari Azrul Azwar, Slamet Riyadi, WHO dan Sumengen kesehatan adalah upaya perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju keseimbangan ekologi pd tingkat kesejahteraan manusia yang semakin meningkat

Sejarah Kesehatan Lingkungan
1.Sejarah Kesehatan Lingkungan di Indonesia
a. Periode sebelum revolusi industri   (abad 17)
Pada saat itu upaya penyehatan lingkungan mulai diterapkan melalui praktek kesehatan perorangan dan  kesehatan lingkungan hal ini terjadi di bangsa Mesir, Yahudi
b. Periode setelah revolusi industri abad 17
Kasus penyakit mulai dihubungkan dengan kondisi lingkungan seperti malaria di Italia, typhus di Perancis,Pencemaran mulai mendapat perhatian antara lain kasus keracunan di minamata Jepang (1973), Cernobil di unisovyet (1986), Mulai ditata pengelolaan kesehatan lingkungan antara lain di Jerman (sanitasi legislation), di Inggris (public higiene), di Perancis (Counsil of public hygiene
2. Sejarah perkembangan kesehatan lingkungan di Indonesia
a)  Masa Sebelum Orde Baru
Pada tahun  1882 : Sudah diterbitkan Undang-undang tentang hygiene dalam bahasa Belanda. ·
Pada Tahun 1924 Atas Prakarsa Rochefeller foundation didirikan Rival Hygiene Work di Banyuwangi dan Kebumen. ·
Pada Tahun 1956 : Adanya Integrasi usaha pengobatan dan usaha kesehatan lingkungan di Bekasi hingga dengan pendiriam Bekasi Training Centre
Pada Tahun 1959 : Dicanangkanmya program pemberantasan Malaria sebagai program kesehatan lingkungan di tanah air (12 Nopember = Hari Kesehatan Nasional)
 2)  Masa Setelah Orde baru
Pada Tahun 1968 : Program kesehatan lingkungan masuk dalam upaya pelayanan Puskesmas ·  
Pada Tahun 1974 : Inpres Samijaga (Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga) · Adanya Program Perumnas, Proyek Husni Thamrin, Kampanye Keselamatan dan kesehatan kerja,
Dan hingga saat ini upaya penyehatan lingkungan mulai dikembangkan dan disempurnakan di berbagai sektor kehidupan bukan hanya di puskesmas tetapi sudah di berbagai sektor antara lain rumah sakit, hotel, pasar, kolam renang, rumah makan dan lain sebagainya.