Penulis : Ahmadi, SKM
Date : 3 Januari 2018
Work : STIKes Ibnu Sina Batam
PENGAWASAN
KUALITAS MAKANAN MINUMAN DI INDUSTRI
A.
Prinsip
Pengawasan
Makanan
dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan manusia untuk
hidup, tumbuh, beraktifitas dan berkembang. Kebutuhan pokok makanan dan minuman
tersebut harus aman dan menyehatkan badan, kesalahan dalam penyediaan makanan
dan minuman akan berdampak pada diperolehnya makanan yang tidak aman sehingga mengakibatkan
timbulnya penyakit dan gangguan kesehatan masyarakat di industri
Proses
pengolahan makanan dan minuman di lingkungan industri dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
- Dikelola diluar lingkungan industri (catering)
- Dikelola didalam industri (kantin industri)
Untuk
memperoleh kualitas makanan yang baik dan memenuhi syarat kesehatan, diperlukan
perhatian yang khusus, salah satunya berhubungan dengan prinsip hygiene
sanitasi makanan :
- Pemilihan bahan baku makanan
Perlindungan
terhadap bahan baku makanan dari bahan-bahan kimia atau pertumbuhan mikroorganisme
patogen dan pembentukan toksin selama transportasi dan penyimpanan bahan bahan
makanan baku mutlak diperhatikan, bahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah
harus diangkut dan disimpan terpisah dari bahan bahan baku lain dan bahan-bahan
yang bukan bahan pangan. Bahan pangan harus dikirim sedemikian rupa sehingga
mencegah pertumbuhan mikroorganisme patogen atau pembentukan toksin dengan
mengatur lamanya waktu pengiriman, suhu dan aktivitas air (Water Aktivity :AW)
2. Penyimpanan bahan
makanan
Kerusakan
bahan makanan dapat terjadi karena tercemar bakteri, karena alam dan perlakuan
manusia, adanya enzim dalam makanan yang diperlukan dalam proses pematangan
seperti pada buah-buahan dan kerusakan mekanis, seperti gesekan, tekanan,
benturan dan lain-lain. Untuk mencegah terjadinya keruskan dapat dikendalikan dengan
pencegahan pencemaran bakteri.
Sifat
dan karakteristik bakteri dapat dilihat mulai dari sifat hidupnya, daya tahan
terhadap panas, faktor lingkungan, kebutuhan oksigen dan berdasarkan pertumbuhannya
- Pengolahan makanan
Pengolahan
makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi bahan siap
saji (siap santap), pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah
dan prinsip-prinsip hygiene dan sanitasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam proses pengolahan makanan antara lain :
a. Tersedianya
dapur yang memenuhi persyaratan, dengan minimal setiap dapur memiliki fasilitas
tempat pencucian peralatan, tempat penyimpanan bahan makanan, tempat persiapan,
dan tempat pengolahan (Kepmenkes Nomor : 942/Menkes/SK/VII/2003).
b. Peralatan
masak adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses pengolahan makanan
seperti sendok, pisau dan peralatan lainnya. Bentuk peralatan masak
dipersyaratkan mudah dibersihkan dan tidak boleh berlekuk, tidak boleh
digunakan untuk keperluan lain selain memasak, mengolah makanan dan penyimpanan
makanan.
c. Wadah
penyimpanan makanan harus dalam keadaan bersih. Selain itu peralatan untuk
penyimpanan makanan harus terpisah untuk makanan matang dan mentah, bahan
makanan kering dan bahan makanan basah dan terpisah untuk setiap jenis makanan
d. Pelindung
pencemaran, persyaratan menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
942/Menkes/SK/VII/2003, meliputi :
·
Semua kegiatan pengolahan makanan harus
dilakukan dengan cara terlindung dari kontak langsung dari tubuh
·
Setiap petugas yang bekerja disediakan
pakaian kerja minimal celemek (mounth and
nose masker)
·
Perlindungan kontak langsung dengan
makanan jadi menggunakan sarung sarung tangan pelastik, penjepit makanan, sendok,
garpu dan sejenisnya
- Pengangkutan Makanan
pengangkutan makanan yang
sehat akan sangat berperan dalam mencegah terjadinya pencemaran makanan.
Pencemaran pada makanan masak lebih tinggi risikonya daripada pencemaran bahan
makanan. Oleh karena itu titik berat pengendalian yang perlu diperhatikan
adalah pada makanan masak.
- Penyimpanan Makanan
Bahaya terbesar dalam makanan
masak adalah adanya mikroorganisme patogen dalam makanan akibat
terkontaminasinya makanan sewaktu proses pengolahan makanan maupun kontaminasi
silang melalui wadah maupun penjamah makanan, kemudian dibiarkan dingin pada
suhu ruangan. Kondisi optimum mikroorganisme patogen dalam makanan siap saji
ini akan mengakibatkan mikroorganisme berlipat ganda dalam jangka waktu antara
1-2 jam. Kondisi tersebut dimungkinkan karena bakteri akan tumbuh dan
berkembang dalam makanan sesuai dengan karakteristik hidupnya, sehingga
memungkinkan untuk berkembang biak dengan cepat. Beberapa karakteristik
lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan bakteri antara lain makanan
banyak protein dan banyak air (moisture), pH normal (6,8-7,5),serta
suhu optimum (10°-60°C).
- Penyajian Makanan
Proses ini merupakan tahap
akhir proses pengelolaan makanan. Prinsip penyajian makanan wadah untuk setiap
jenis makanan ditempatkan dalam wadah terpisah, dan diusahakan tertutup.
Tujuannya agar makanan tidak terkontaminasi silang, bila satu makanan tercemar
yang lain dapat diselamatkan, serta memperpanjang masa saji makanan sesuai
dengan tingkat kerawanan pangan.
B.
Prinsip
Penggunaan Instrumen pengawasan
Pengawasan
makanan dan minuman di industri sesuai yang tertuang di dalam KEPMENKES RI
Nomor : 1098/MENKES/SK/VII/2003 BAB V Pembinaan dan Pengawasan.
Untuk
pengunaan instrumen pengolahan pengawasan makanan dan minuman diindustri atau kantin
industri dapat dilakukan dengan format pengawasan sebagai berikut :
FORMAT PENGAWASAN PENGOLAHAN MAKANAN
KANTIN/RESTORAN
Nama Kantin/Restoran :
Alamat :
Nama Pengelola :
Jumlah Karyawan :
Nama Pemeriksa/NIP :
Petunjuk
:
-
Skore (kolom 6) adalah Bobot (kolom 3)
dikalikan dengan nilai (kolom 5) pada komponen nilai yang sesuai (kolom 4)
-
Setiap variabel memiliki nilai maksimal 10
dan minimal 0
-
Batas laik hygiene sanitasi rumah
makan/kantin dan restoran adalah bila jumlah skore seluruh variabel > 700
termasuk uji laboratorium
No
|
VARIABEL
|
BOBOT
|
KOMPONEN DINILAI
|
NILAI
|
BOBOT
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
A.
|
Lokasi
dan Bangunan
|
||||
1
|
Lokasi
|
2
|
a. Tidak
berada pada arah angin dari sumber pencemaran debu, asap, bau, dan cemaran
lainnya
b. Tidak
berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan
cemaran lainnya
|
||
2
|
Bangunan
|
2
|
a. Terpisah
dengan tempat tinggal termasuk tempat tidur
b. Kokoh/kuat/permanen
c. Rapat
serangga
d. Rapat
tikus
|
||
3
|
Pembagian ruang
|
1
|
a. Terdiri
dari dapur dan ruang makan
b. Ada
toilet/jamban
c. Ada
gudang bahan makanan
d. Ada
ruang karyawan
e. Ada
ruang adminsitrasi
f. Ada
gudang peralatan
|
||
4
|
Lantai
|
0,5
|
a. Bersih
b. Kedap
air
c. Tidak
licin
d. Rata
e. Kering
f. Konus
|
||
5
|
Dinding
|
0,5
|
a. Kedap
air
b. Rata
c. Bersih
|
||
6
|
Ventilasi
|
1
|
a. Tersedia
dan berfungsi baik
b. Menghilangkan
bau tidak enak
c. Cukup
menjamin rasa nyaman
|
||
7
|
Pencahayaan/Penerangan
|
1
|
a. Tersebar
merata di setiap ruangan
b. Intensitas
cahaya 10 fc
c. Tidak
menyilaukan
|
||
8
|
Atap
|
0,5
|
a. Tidak
menjadi sarang tikus dan serangga
b. Tidak
bocor
c. Cukup
landai
|
||
9
|
Langit-langit
|
0,5
|
a. Tinggi
minimal 2,4 meter
b. Rata
dan bersih
c. Tidak
terdapat lubang-lubang
|
||
10
|
Pintu
|
1
|
a. Rapat
serangga dan tikus
b. Menutup
dengan baik dan membuka arah luar
c. Terbuat
dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan
|
||
B
|
Fasilitas
Sanitasi
|
||||
11
|
Air bersih
|
3
|
a. Jumlah
mencukupi
b. Tidak
berbau, tidak berasa dan tidak berwarna
c. Angka
kuman tidak melebihi nilai ambang batas
d. Kadar
bahan kimia tidak melebihi nilai ambang batas
|
||
12
|
Pembuangan air limbah
|
2
|
a. Air
limbah mengalir dengan lancar
b. Terdapat
grease trap
c. Saluran
kedap air
d. Saluran
tertutup
|
||
13
|
Toilet
|
1
|
a. Bersih
b. Letaknya
tidak berhubungan langsung dengan dapur atau ruang makan
c. Tersedia
air bersih yang cukup
d. Tersedia
sabun dan alat pengering
e. Toilet
untuk pria terpisah dengan wanita
|
||
14
|
Tempat sampah
|
2
|
a. Sampah
diangkut tiap 24 jam
b. Disetiap
ruang penghasil sampah tersedia tempat sampah
c. Dibuat
dari bahan kedap air dan mempunyai tutup
d. Kapasitas
tempat sampah terangkat oleh sorang petugas sampah
|
||
15
|
Tempat cuci tangan
|
2
|
a. Tersedia
air cuci tangan yang mencukupi
b. Tersedia
sabun/detergent dan alat pengering/lap
c. Jumlahnya
cukup untuk pengunjung dan karyawan
|
||
16
|
Tempat mencuci peralatan
|
1
|
a. Tersedia
air dingin yang cukup memadai
b. Tersedia
air panas yang cukup memadai
c. Terbuat
dari bahan yang kuat, aman dan halus
d. Terdiri
dari tiga bilik/bak pencuci
|
||
17
|
Tempat pencuci bahan makanan
|
1
|
a. Tersedia
air pencuci yang cukup
b. Terbuat
dari bahan yang kuat, aman dan halus
c. Air
pencuci yang dipakai mengandung larutan cuci hama
|
||
18
|
Locker karyawan
|
1
|
a. Tersedia
locker karyawan dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, dan mempunyai tutup
rapat
b. Jumlahnya
cukup
c. Letak
locker dalam ruang tersendiri
d. Locker
untuk karyawan pria terpisah dengan locker wanita
|
||
19
|
Peralatan pencegahan masuknya serangga
dan tikus
|
2
|
a. Setiap
lubang ventilasi dipasang kawat kassa serangga
b. Setiap
lubang ventilasi dipasang terali tikus
c. Persilangan
pipa dan dinding tertutup rapat
d. Tempat
tandon air mempunyai tutup dan bebas jentik nyamuk
|
||
C.
|
Dapur,
Ruang Makan dan Gudang Bahan Makan
|
||||
20
|
Dapur
|
7
|
a. Bersih
b. Ada
fasilitas penyimpanan makanan (kulkas, freezer)
c. Tersedia
fasilitas penyimpanan makanan panas (thermos panas, kompor panas, heater)
d. Ukuran
dapur cukup memadai
e. Ada
cungkup dan cerobong asap
f. Terpasang
tulisan pesan-pesan hygiene bagi penjamah/karyawan
|
||
21
|
Ruang makan
|
5
|
a. Perlengkapan
ruang makan selalu bersih
b. Ukuran
ruang makan minimal 0,85 m2 perkursi tamu
c. Pintu
masuk buka tutup otomatis
d. Tersedia
fasilitas cuci tangan yang memenuhi estetika
e. Tempat
peragaan makanan jadi tertutup
|
||
22
|
Gudang bahan makanan
|
3
|
a. Tidak
terdapat bahan lain selain bahan makanan
b. Tersedia
rak-rak penempatan bahan makanan sesuai dengan ketentuan
c. Kapasitas
gudang cukup memadai
d. Rapat
serangga dan tikus
|
||
D
|
Bahan
Makanan dan Makanan Jadi
|
||||
23
|
Bahan Makanan
|
5
|
a. Kondisi
fisik bahan makanan dalam keadaan baik
b. Angka
kuman dan bahan kimia bahan makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan
c. Bahan
makanan berasal dari sumber resmi
d. Bahan
makanan kemasan terdaftar pada Depkes.RI
|
||
24
|
Makanan jadi
|
6
|
a. Kondisi
fisik makanan jadi dalam keadaan baik
b. Angka
kuman dan bahan kimia makanan jadi memenuhi persyaratan yang ditentukan
c. Makanan
jadi kemasan tidak ada tanda-tanda kerusakan dan terdaftar pada Depkes.RI
|
||
E
|
Pengelolaan
Makanan
|
||||
25
|
Proses Pengolahan
|
5
|
a. Tenaga
pengolah memakai pakaian kerja dengan benar dan cara kerja bersih
b. Pengambilan
makanan jadi menggunakan alat yang khusus
c. Menggunakan
peralatan yang benar
|
||
F
|
Tempat
penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi
|
||||
26
|
Penyimpanan Bahan Makanan
|
4
|
a. Suhu
dan kelembaban penyimpanan sesuai dengan persyaratan jenis makanan
b. Ketebalan
penyimpanan sesuai dengan persyaratan jenis makanan
c. Penempatannya
terpisah dengan makanan jadi
d. Tempatnya
bersih dan terpelihara
e. Disimpan
dalam aturan sejenis dan disusun dalam rak-rak
|
||
27
|
Penyimpanan Makanan jadi
|
5
|
a. Suhu
dan waktu penyimpanan dengan persyaratan jenis makanan jadi
b. Cara
penyimpanan tertutup
|
||
G
|
Penyajian
Makanan
|
||||
28
|
Cara penyajian
|
5
|
a. Suhu
penyajian makanan hangat tidak kurang dari 60°C
b. Pewadahan
dan penjamah makanan jadi menggunakan alat bersih
c. Cara
membawa dan menyajikan makanan dengan tertutup
d. Penyajian
makanan harus pada tempat yang bersih
|
||
H
|
Peralatan
|
||||
29
|
Ketentuan peralatan
|
15
|
a. Cara
pencucian, pengeringan dan penyimpanan peralatan memenuhi persyaratan agar
selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan
b. Peralatan
dalam keadaan baik dan utuh
c. Peralatan
makan dan minum tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang
batas yang ditentukan
d. Permukaan
alat yang kontak langsung dengan makanan tidak ada sudut mati dan halus
e. Peralatan
yang kontak langsung dengan makanan tidak mengandung zat beracun
|
||
I
|
Tenaga
Kerja
|
||||
30
|
Pengetahuan/sertifikat hygiene sanitasi
makanan
|
4
|
a. Pemilik
pernah mengikuti kursus
b. Supervisor
pernah mengikuti kursus
c. Semua
penjamah makanan pernah mengikuti kursus
d. Salah
seorang penjamah pernah mengikuti kursus
|
||
31
|
Pakaian Kerja
|
2
|
a. Bersih
b. Tersedia
pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih
c. Penggunaan
khusus waktu kerja saja
d. Lengkap
dan rapi
e. Tidak
tersedia pakaian kerja
|
||
32
|
Pemeriksaan Kesehatan
|
2
|
a. Karyawan/penjamah
6 bulan sekali ceck up kesehatan
b. Pernah
divaksinasi chotypha/thypoid
c. Ceck
up penyakit khusus
d. Bila
sakit tidak bekerja dan berobat ke dokter
e. Memiliki
buku kesehatan karyawan
|
||
33
|
Personal hygiene
|
7
|
a. Setiap
karyawan/ penjamah makanan berprilaku bersih dan berpakaian rapi
b. Setiap
mau bekerja cuci tangan
c. Menutup
mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk atau bersin
d. Menggunakan
alat yang sesuai dan bersih bila mengambil makanan
|
||
...............,......................................20........
Pemerika
DAFTAR
PUSTAKA
- Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Lingkungan
- Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 1098/MENKES/SK/VII/2003 Tentang
Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran
- KEPMENKES RI Nomor : 1098/MENKES/SK/VII/2003 BAB V Pembinaan dan Pengawasan.
- KEPMENKES RI Nomor : 1098/MENKES/SK/VII/2003 BAB V Pembinaan dan Pengawasan.

PUJI LESTARI PURNAMA menyediakan bahan kimia pengolahan air untuk air tawar atau air limbah untuk menghilangkan kotoran yang ada di dalam air. Jenis-jenis bahan kimia adalah:
BalasHapus1. Coagulant Aid
Bahan kimia yang mempercepat proses koagulasi (destabilisasi suspensi koloid) untuk memisahkan padatan tersuspensi untuk air.
2. Flocculant
Bahan kimia yang mengikat padatan tersuspensi yang dinetralisasi untuk meningkatkan ukuran partikelnya dan membantu dalam pengaturan partikel untuk pemurnian air.
o
3. Antifoam
Bahan kimia yang mengontrol, mengurangi dan menghalangi pembentukan busa dalam proses industri.
4. Nutrien dan Bakteri untuk perawatan air limbah
Nutrien dan bakteri yang dirancang untuk mengobati masalah perawatan air limbah termasuk tanaman limbah kota untuk meningkatkan aktivitas biologis, meningkatkan penghapusan COD dan mempertahankan populasi bakteri yang sehat.
5. RO Chemicals
o Acid dan Alkaline Chemicals : bahan kimia untuk membersihkan membran RO
o Scale Inhibitor : bahan kimia yang mengontrol skala endapan dalam membran RO
o Biocide : bahan kimia yang efektif melawan bakteri pereduksi sulfat dalam membran RO
6. Bahan Kimia Boiler
o Corrosion Inhibitor : bahan kimia yang menurunkan laju korosi logam atau paduan dalam
o Condensate Liquid : bahan kimia yang mengontrol pH kondensor untuk menghambat korosi yang disebabkan oleh uap kental.
o Scale Inhibitor dan Dipersant : bahan kimia yang mengontrol atau menjaga formasi skala dalam boiler.
o Bahan kimia pencegah korosi dan endapan inhibitor untuk boiler berbahan bakar batubara.
o Oxygen Scavenger : zat kimia yang mengurangi atau menghilangkan oksigen dalam boiler penghambat korosi
7. Bahan Kimia Pendingin Air
o Corrosion dan Scale Inhibitor : bahan kimia yang menurunkan dan mengontrol laju korosi logam atau paduan dan timbunan skala dalam sistem air pendingin.
o Biocides : Oksidasi dan biosida non-oksidasi untuk mengendalikan organisme di sistem air pendingin.
o Dispersant dan Bio Dispersant : bahan kimia yang menangkal fouling dan biofouling dalam sistem air pendingin.
UNTUK INFORMASI
Bisa hubungi:TOMMY.K (081310849918)
PUJI LESTARI PURNAMA menyediakan bahan kimia pengolahan air untuk air tawar atau air limbah untuk menghilangkan kotoran yang ada di dalam air. Jenis-jenis bahan kimia adalah:
BalasHapus1. Coagulant Aid
Bahan kimia yang mempercepat proses koagulasi (destabilisasi suspensi koloid) untuk memisahkan padatan tersuspensi untuk air.
2. Flocculant
Bahan kimia yang mengikat padatan tersuspensi yang dinetralisasi untuk meningkatkan ukuran partikelnya dan membantu dalam pengaturan partikel untuk pemurnian air.
o
3. Antifoam
Bahan kimia yang mengontrol, mengurangi dan menghalangi pembentukan busa dalam proses industri.
4. Nutrien dan Bakteri untuk perawatan air limbah
Nutrien dan bakteri yang dirancang untuk mengobati masalah perawatan air limbah termasuk tanaman limbah kota untuk meningkatkan aktivitas biologis, meningkatkan penghapusan COD dan mempertahankan populasi bakteri yang sehat.
5. RO Chemicals
o Acid dan Alkaline Chemicals : bahan kimia untuk membersihkan membran RO
o Scale Inhibitor : bahan kimia yang mengontrol skala endapan dalam membran RO
o Biocide : bahan kimia yang efektif melawan bakteri pereduksi sulfat dalam membran RO
6. Bahan Kimia Boiler
o Corrosion Inhibitor : bahan kimia yang menurunkan laju korosi logam atau paduan dalam
o Condensate Liquid : bahan kimia yang mengontrol pH kondensor untuk menghambat korosi yang disebabkan oleh uap kental.
o Scale Inhibitor dan Dipersant : bahan kimia yang mengontrol atau menjaga formasi skala dalam boiler.
o Bahan kimia pencegah korosi dan endapan inhibitor untuk boiler berbahan bakar batubara.
o Oxygen Scavenger : zat kimia yang mengurangi atau menghilangkan oksigen dalam boiler penghambat korosi
7. Bahan Kimia Pendingin Air
o Corrosion dan Scale Inhibitor : bahan kimia yang menurunkan dan mengontrol laju korosi logam atau paduan dan timbunan skala dalam sistem air pendingin.
o Biocides : Oksidasi dan biosida non-oksidasi untuk mengendalikan organisme di sistem air pendingin.
o Dispersant dan Bio Dispersant : bahan kimia yang menangkal fouling dan biofouling dalam sistem air pendingin.
UNTUK INFORMASI
Bisa hubungi:TOMMY.K (081310849918)