Jumat, 26 Januari 2018





PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA (PIS-PK)
ditulis oleh : Dewi Pengastuti, SKM 

Untuk mencapai Indonesia Sehat, dalam kurun waktu 2015-2019, sektor kesehatan diarahkan untuk menfokuskan upaya guna :
1.      Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi
2.      Menurunkan prevalensi balita pendek (stunting)
3.      Menanggulangi penyakit menular HIV-AIDS, TB dan Malaria
4.      Menanggulangi penyakit tidak menular Hipertensi, Diabetes, Obesitas, Kanker dan gangguan jiwa.
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2) penguatan pelayanan kesehatan, dan (3) pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Kebijakan operasional tersebut diharapkan akan mampu mewujudkan Keluarga Sehat sebagaimana cita-cita untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Oleh karena itu, maka Program Indonesia Sehat akan dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga.Program kesehatan yang termasuk ke dalam area prioritas tersebut di
atas dilaksanakan secara bertahap di daerah terpilih (lokus dan fokus) termasuk daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dari program Nusantara Sehat.


Pelaksana terdepan dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) adalah Puskesmas. Pendekatan keluarga adalah salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. Puskesmas tidak hanya menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya.
Pendekatan keluarga yang dimaksud dalam pedoman umum ini merupakan pengembangan dari kunjungan rumah oleh Puskesmas dan perluasan dari upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas), yang meliputi kegiatan berikut :
1.      Kunjungan keluarga untuk pendataan/pengumpulan data Profil Kesehatan Keluarga dan peremajaan (updating) pangkalan datanya.
2.      Kunjungan keluarga dalam rangka promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif.
3.      Kunjungan keluarga untuk menidaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung.
4.      Pemanfaatan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga untuk pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen Puskesmas.Kunjungan rumah (keluarga) dilakukan secara terjadwal dan rutin, dengan memanfaatkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga (family folder).
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat Puskesmas dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
1.      Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan Prokesga oleh Pembina Keluarga (dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2.      Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
3.      Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas.
4.      Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan rumah oleh Pembina Keluarga.
5.      Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar gedung) oleh tenaga teknis/profesional Puskesmas.


6.      Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas. Kegiatan-kegiatan tersebut harus diintegrasikan ke dalam langkah-langkah
7.      manajemen Puskesmas yang mencakup P1 (Perencanaan), P2 (Penggerakan Pelaksanaan), dan P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian).

PELAKSANAAN PENDEKATAN KELUARGA
Yang dimaksud dengan satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam kartu keluarga. Jika dalam satu rumah ada kakek, nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut duanggap terdiri lebih satu keluarga. Untuk menyatakan satu keluarga sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator.
Dalam rangka pelaksanaan Indonesia Sehat telah disepakati 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :
1.      Keluarga mengikuti program KB.
2.      Ibu melahirkan di fasilitas pelayanan kesehatan.
3.      Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
4.      Bayi mendapat ASI Eksklusif.
5.      Balita mendapat pemantauan pertumbuhan.
6.      Penderita TB Paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
7.      Penderita Hipertensi mendapatkan pengobatan secara teratur.
8.      Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
9.      Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
10.  Keluarga sudah menjadi anggota JKN.
11.  Mempunyai akses air besih.
12.  Mempunyai akses dan menggunakan jamban sehat.





Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) dari setiap keluarga. Rumus menghitung IKS =

Jumlah Indikator Keluarga Sehat yang bernilai 1 (SEhat)
        IKS  =       12 – Jumlah indicator yang tidak ada di keluarga

 




Hasil perhitungan IKS tersebut, selanjutnya dapat ditentukan kategori kesehatan masing-masing keluarga dengan mengacu pada ketentuan berikut :
1). Nilai indeks > 0,800                   = keluarga sehat
2). Nilai indeks 0,500-0,800           = pra sehat
3). Nilai indeks < 0,500                   = tidak sehat
                Menyimak uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Pendekatan Keluarga di puskesmas akan memperkuat manajemen puskesmas. Manajemen puskesmas mengintegrasikan seluruh manajemen yang ada (program/pelayanan kesehatan, sumber daya, pemberdayaan masyarakat, sarana dan prasarana, system informasi puskesmas dan mutu) dalam menyelesaikan masalah prioritas kesehatan di wilayah kerjanya.



Gambar 1. Penguatan Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga
MANAJEMEN PENDEKATAN KELUARGA
PENGAWASAN PENGENDALIAN & PENILAIAN
LOKMIN BULANAN DAN ATAU TRI BULANAN
TABULASI & ANALISIS
P1
P3
PENGGERAKKAN - PELAKSANAAN
PERSIAPAN
PENDATAAN
KELUARGA
BINA KELUARGA DESA / KELUARGA
PENYUSUNAN RUK SECARA EVIDANCE BASED PENDEKATAN KELUARGA
IMPLEMENTASI INTERVENSI PERMASALAHAN YG SDH DISEPAKATI SBG PRIORITAS MASALAH
PENGAWASAN-PENGENDALIAN-PENILAIAN
PERENCANAAN
P2
TRIANGULASI & ANALISIS
KUNJUNGAN RUMAH
SOSIALISASI PENGORGANISASIAN, PEMBIAYAAN, & PENDATAAN
PUSKESMAS
 























DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan RI 2016, Pedoman umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Kementerian Kesehatan RI 2016, Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas dengan Pendekatan Keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar